Perdagangan di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari selasa (11/06/2013) menurun drastis sampai dengan 167,42 poin (3,50%) menuju ke posisi 4.609,948. Mencapai intraday terendah di 4.573,286 dan untuk yang tertinggi 4.781,243. Para investor luar negeri mencatatkan net sell mencapai hampir 3,98 triliun Rupiah untuk kenaikan nilai transaksi beli dan juga untuk transaksi sebaliknya yaitu transaksi jual. Sementara untuk investor dalam negeri mencatatkan net buy.
Semua proses keenaikan volume perdagangan dan jumlah nilai total yang ditransaksikan ini dikarenakan oleh transaksi crossing dari saham besar milik PT. Nippon Indosari Corporindo (ROTI) yang mencapai nilai sampai dengan 2,12 triliun rupiah dan saham PT. Fast Food Indonesia (FAST) dengan total nilai 1,988 triliun rupiah.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, tentang terlalu cepatnya proses tekanan jual asing yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan terhempas. "Bahkan target support dari kamu, 4.700 sampai 4.764 telah jauh dilewatinya," ini dikatakannya pada saat diwawancarai oleh wartawan di Jakarta, Selasa (11/6/2013)
Para pelaku pasar, seperti yang dikatakan oleh Reza Priyambada, merasa semakin tidak nyaman dengan keadaan sekarang sehingga membuat banyak dari para pelaku pasar membuat aksi jual. "Kondisi dari makroekonomi yang dirasa semakin tidak aman dan stabil pada akhirnya menjadikan penilaian yang negatif terhadap ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya.
Sementara ini proses tekanan jual masih berlanjut. Selain itu, pergerakan bursa saham regional yang menunjukan trend negatif akan terus membuat aksi jual untuk terus terjadi.
Reza Priyambada juga berasumsi bahwa pada perdagangan di hari ini, Rabu (12/2/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada dukungan yang bergerak di 4.525 sampai 4.593 dan resistance 4.792 sampai 4.865. "Indeks akan berpola seperti three black crows di bawah lower bollinger bands (LBB),' katanya
Dia menjelaskan jika secara teknikal, belum ada terlihat tanda-tanda untuk IHSG untuk upserval. "Namun, semua dari kita berharap tekanan dari proses jual yang sementara terjadi mulai terbatas yang membuat keterpurukan IHSG yang sudah terlalu oversold tidak bertambah" ujarnya.
Saham dari Moving Average Convergence-Divergence (MACD) masih terus turun dan pergerakan histogram negatif yang panjang. Stochastic, The Relative Strength Indekx (RSI) dan William %R masih berada dia area oversold. "Ini sudah untuk ketiga kalinya kami mencapai target support di tembus" tandas dia
Selain beberapa pemaparan yang dikatakan oleh Reza, dia juga menyampaikan tentang sebelas saham yang akan menjadi pertimbangan serius para investor. Saham-saham yang dimaksud adalah saham dari :
1. PT. Kimia Farma (KAEF)
Berada dikisaran Rp. 850 - 960, dengan buy on weakness berada di bawah kisaran Rp. 870
2. PT. Media Nusantara Citra (MNCN)
Buy on weakness mencapai support pada level Rp. 2.600 sampai 2.725, dengan resistance Rp. 2.900 sampai Rp. 2.975, dengan memasang target harga Rp. 2.900. Long legged doji, Stochastic berada di bawah area oversold.
3. PT. Pembangunan Perumahan (PPTP),
Untuk buy on weakness mencapai support Rp. 1.300 - 1.350, resistance berada pada Rp. 1.530 - 1.550, dan untuk penargetan dengan harga Rp. 1.530. Berpola Three black crows di bawah area oversold
4. PT. Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP),
Dengan memasang target harga Rp. 12.000, posisi buy on weakness berada pada support Rp. 1.300 - 1.350, resistance berada pada level Rp. 12.000 - 12.250. Bergerak dengan pola Double hammer, RSI terlihat upreversal.
5. PT. Tiphone Mobile Indonesia (TELE)
Support Rp. 600 - 620 untuk buy on weakness, untuk resistance berada pada level Rp. 660 - 680, memasang target pada patokan Rp. 670. Piercing line, Stochastic mencoba upreversal
6. PT. Global Mediacom (BMTR)
Berada dalam kisaran Rp. 2.025 - 2.300, untuk proses jual jika poin Rp. 2.075 gagal bertahan.
7. PT. Bank Bukopin
Untuk PT. Bank Bukopin berada dalam kisaran Rp. 740 - 900, trading buy tetap berada pada posisi diatas Rp. 970
8. PT. Matahari Putra Prima
Kisaran berada pada Rp. 2.300 - 2.475, terjadi trading sell jika poin Rp. 2.300 gagal untuk bertahan
9. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corp (INKP)
Berada di kisaran harga Rp. 1.200 - 1.400, jika poin Rp. 1.240 gagal bertahan maka trading sell terjadi.
10. PT. Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
Berada dalam kisaran poin yang cukup tinggi Rp. 9.650 - 10.600 dan trading sell Rp. 9.650 jika gagal bertahan.
Comments
Post a Comment