Pada pembukaan perdagangan hari Senin (8/7/2013) IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ditutup dengan kondisi melemah menuju poin 119,5 (2,60%) menuju ke posisi 4.483,31. Level tertinggi 4.580,087 dan terendah 4.475,979. Para investor asing mencatatkan net sell mencapai hingga Rp.403,69 miliar.
Seperti yang dikatakan oleh Abdul Aziz selaku analis teknikal PT. Astronacci Internasional, bahwasanya pergerakan IHSG telah menunjukan sebuah potensi penguatan harga yang terdampak pada pergerakan di minggu lalu dimana indeks mencuat naik ke 0,5 persen ke level 4,602. “Hal ini sehubungan dengan hari kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli 2013 yang memberikan dampak positif terhadap pergerakan harga,” ujarnya
Selain itu, pergerakan harga seharusnya segera membentuk level swing high dengan arah penguatan hingga menutup gap area pada level 4.715-4.724. “Kondisi ini juga bersamaan dengan time position dari harga pada 8-9 Juli 2103 yang merupakan momentum bagi harga untuk bergerak dalam arah penguatan,” katanya
Menurut dia, para trader harusnya memanfaatkan momentum ini untuk terus melakukan akumalasi saham-saham yang memiliki potensi penguatan harga dengan cara selalu memperhatikan risk management masing - masing. “Dalam momentum pergerakan harga yang berpotensi mengalami penguatan harga, saya melihat ada beberapa saham yang memiliki korelasi positif,” kata dia menambahkan.
Saham-saham tersebut adalah PT Waskita Karya (WSKT), PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI).
Di lain tempat, Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,98% yang terjadi pada hari Jumat kemarin jelas merupakan sinyal positif. “Sebab, penguatan tersebut berhasil membuat indeks ini menembus resistance 15.075 yang sudah bertahan selama satu minggu,” kata dia.
Bursa di pasar Asia terlihat ikut menyikapi kenaikan tersebut dengan berhati-hati. Kenaikan Dow Jones diharapkan akan membawa IHSG bergerak flat-naik pada kisaran 4.500-4650. IHSG saat ini sedang berada dalam tren turun jangka pendek dengan resistance kuat di 4.650. “Penembusan atas resistance tersebut akan membuka potensi kenaikan hingga resistance di kisaran 4.815-4.825,” papar dia.
Berhubungan dengan bulan suci ramadhan, perlu dicatat bahwa Ramadan hanya identik dengan pasar yang sepi, bukan identik dengan koreksi. “Terkait dengan pengumuman kinerja semester I-2013, kita harus melihat apakah kinerja emiten kita bisa menunjukkan perbaikan karena pada kuartal I-2013 kemarin, sebagian besar emiten menunjukkan kinerja yang di bawah ekspektasi,” imbuhnya.
Comments
Post a Comment