Dahlan Iskan selaku menteri BUMN melakukan evaluasi terhadap beberapa proyek yang berada dalam naungan BUMN pada semester kedua tahun 2013 ini. Dilakukannya evaluasi ini terkait dengan kondisi melemahnya status perekonomian global.
Saat ditemui di kantornya tadi malam, Dahlan mengatakan bahwa hal yang termasuk akan dievaluasi adalah capital expenditure atau besarnya belanja modal. Dan untuk tahun 2013 ini saja belanja modal BUMN sudah mencapai angka Rp. 260 triliun, sehingga hal ini perlu dijaga ketat agar investasi di dalam negeri tidak anjlok mengingat buruknya iklim ekonomi global.
Sesuai dengan yang beliau sampaikan bahwa BUMN mempunyai proyek yang jumlahnya mencapai ribuan, sehingga memang sangat perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui proyek yang mana yang masih boleh terus dijalankan dan mana yang harus ditunda untuk mengantisipasi memburuknya perekonomian global.
Dahlan Islan juga mengatakan "Seluruh proyek-proyek BUMN pada umumnya sedang terlaksana, karena di semester II tahun ini memang sedang banyak proyek dikarenakan semester I kemarin telah dilakukan persiapan tender."
Di lain pihak Dahlan Iskan juga menyebutkan sebuah proyek anak perusahaannya ada yang memang terpaksa ditunda. Seperti proyek penyelesaian sengketa antara Kementrian Pertahanan dengan PT. Angkasa Pura I berupa lahan yang terletak di Bandar Udara Ahmad Yani di Semarang.
"Pembahasan tentang hal ini berjalan dengan lancar, di penghujung tahun ini sudah mendekati final. Dan tahun depan rencananya tender desain akan dilakukan," jelasnya.
Proyek yang juga dibatalkan termasuk proyek PT. Garuda Indonesia, Tbk (GIAA) yang rencanya membeli 25 pesawat baru jenis ATR 72-600 asal Perancis yang sudah dianggarkan dengan belanja modal senilai Rp. 1,2 triliun.
Harapan beliau setelah dibatalkannya proyek PT. Garuda Indonesia adalah pengalihan belanja modal yang diarahkan untuk pembelian pesawat buatan PT. Dirgantara Indonesia jenis CN 295 yang menurut beliau kualitas pesawat tersebut tidak jauh berbeda dengan pesawat buatan Perancis yang batal dibeli itu.
Proyek berikutnya yang juga dibatalkan adalah proyek PT. ASDP Indonesia Ferry yang telah memiliki rencana membeli kapal. Menurut Dahlan pembelian kapal sebaiknya memang ditunda terkait saat ini persaingan dalam bidang jasa transportasi juga ketat, apalagi tiket pesawat sudah murah, harga BBM juga sudah naik, jadi memang kapal laut agak sulit untuk memenangkan persaingan tersebut.
Dan menurut beliau, jika seluruh proyek dihitung, maka hanya sekitar 20% proyek saja yang tertunda, sementara proyek yang lain masih aman dan akan terus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ada.
Comments
Post a Comment