Dublin – Kali ini harga emas mulai menampakan gairahnya untuk naik kembali setelah dilanda tren negatif setelah terjadinya kekhawtiran krisis utang di Eropa pasca ketidakstabilan politik di negara Portugal.
Selain daripada itu, anjloknya harga emas pada akhir-akhir ini turut mendorong akan permintaan konsumen terhadap emas, terutama emas dalam bentuk perhiasan.
Pada beberapa hari kemarin tepatnya pada tanggal 3 Juli, yield dari obligasi Portugal bertenor 10 tahun naik ke level 8 persen dan ini terjadi pertama kalinya sejak bulan November tahun lalu.
Kejadian ini menambah spekulasi bahwa terjadinya krisis politik akan memperlambat kinerja pemerintah Portugal dalam memenuhi bailout yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa.
Sebelumnya harga emas telah turun menjadi 23 persen pada akhir kuartal tahun ini, ini terjadi setelah hilangnya kepercayaan investor terhadap logam mulia yang satu ini. Hal ini juga diakibatkan oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang berencana akan menghentikan stimulus dari negara tersebut.
Nilai jual emas yang drop pada bulan April lalu ikut mendorong permintaan emas, ini terlihat dari permintaan perhiasan dan koin emas di seluruh dunia yang ikut melonjak. Bahkan, jumlah impor logam mulia yang satu ini di negara Turki yang notabene sebagai konsumen logam mulia terbesar keempat di dunia naik tinggi sepanjang tahun ini.
"Banyak perhiasan di dunia cenderung digunakan sebagai kesempatan untuk persediaan karena harga emas jatuh baru-baru ini," kata O’Byrne.
Di bursa London, Inggris, harga emas di sepanjang tahun ini merosot 28 persen menjadi 1.213,48 dollar AS per troy ounce, setelah mengalami kenaikan tahunan 12 kali berturut-turut. Pada 28 Juni lalu, harga emas mencapai titik terendah dalam kurun 34 bulan terakhir ke level 1.180,50 dollar AS.
Pada 26 Juni lalu, Mark Cutifani, mantan Kepala AngloGold Ashanti Ltd (ANG), penambang emas ketiga terbesar dunia, menyatakan bahwa pengurangan produksi akan lebih besar dibandingkan kenaikan harga yang diharapkan oleh banyak investor.
Goldman Sachs Group Inc memproyeksikan, di akhir 2014, harga emas akan menjadi di level 1.050 dollar AS. Sementara itu, Credit Suisse Group AG telah mengantisipasi harga nilai emas hingga di level 1.150 dollar AS dalam 12 bulan ke depan. Proyeksi yang berbeda justru telah diungkapkan Danske Bank A/S (Denmark) yang melihat harga emas akan jatuh ke level 1.000 dollar AS dalam tiga bulan.
Comments
Post a Comment